JAKARTA, Bertasatu.com – Berbagai Presiden Prabowo menerima berbagai rangsangan ekonomi, serta kebijakan yang memberikan pengemudi taksi motor bonus (BHR) dan pembawa pesan online, mengingat kemampuan untuk meningkatkan daya pembelian orang sebelum perayaan idulfitri.

Ekonom Doddy Arifiano mengatakan kebijakan itu layak mendapat penilaian. Ramadhan, Lebaran 2025, memiliki tujuh rangsangan ekonomi yang menonjol dari pemerintah, yaitu optimasi bantuan sosial, diskon tiket pesawat, diskon tol, program diskon makanan, inisiatif pariwisata untuk rumah Libara, stabilisasi dan manfaat makanan.

“Kebijakan ini harus dihargai karena dapat secara signifikan meningkatkan konsumsi masyarakat,” kata Doddy pada hari Selasa (3 September 2012).

Dia pikir kebijakan stimulus ekonomi memiliki dampak besar pada ekonomi. Ini karena kegiatan populasi akan menyebarkan kekuatan orang di berbagai wilayah Indonesia.

“Stimulus ini memiliki efek yang relatif besar dari pengganda karena masyarakat akan menghabiskan uangnya di bidang asal ketika pulang. Ini juga berkontribusi pada kesetaraan ekonomi,” katanya.

Selain itu, Doddy juga memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2025 pertama Bisa mencapai 5,2%selama setengah tahun.

“Dipercayai bahwa pertumbuhan ekonomi nasional 1 semester pada tahun 2025. Ini akan menjadi 5,2%dan dapat mencapai 5,5%sepanjang tahun, ”jelasnya.

Ia juga mencatat bahwa tingkat pertumbuhan ini meningkat sedikit dibandingkan dengan tahun -tahun sebelumnya, yang dicatat 5%. “Tahun lalu (2024), pertumbuhan ekonomi adalah 5,0%. Jadi itu meningkat, bahkan jika itu tidak terlalu tinggi,” kata Doddy tentang stimulus ekonomi.