Jakarta, beeritasatu.com – musisi dan politisi. Ketika McLel mengakui bahwa kebebasan dan kebebasan berekspresi mungkin milik semua musisi Indonesia. Ungkapan ini disebutkan sekali dalam kasus kelompok Ben Sukatani.

Sebelumnya, kelompok Ben Sukatani menciptakan adegan masyarakat umum tentang pembayaran gaji, yang bertujuan untuk menghina lembaga polisi. Ini membuat mereka takut untuk menyatakan dan menangkap lagu itu.

Namun, Kepala Kepolisian Nasional kemudian mengatakan bahwa semua orang, termasuk musisi, dapat mengkritik lembaga pemerintah, terutama polisi nasional. Kepala Kepolisian Sukatani tidak hanya mengusulkan untuk menjadi Duta Polisi Nasional. Tapi masih ditolak oleh Sukatani Ben

“Saya berharap bahwa kebebasan ekspresi musik masih akan menjamin pemerintah harus hadir untuk melindunginya. Masalah di ekosistem industri musik akan rusak dan menemukan solusi bagi seniman musik untuk berinteraksi lebih baik, meningkatkan potensi kreatif.”

Ketika dia mengatakan bahwa semua musisi yang bekerja dari semua jenis harus bebas dari tekanan dan intimidasi dari semua pihak.

“Setiap musisi harus bebas dari tekanan dari ketakutan dan intimidasi,” katanya.

Suatu kali, lagu tidak hanya tetapi hiburan tetapi harus dapat menemukan cara untuk ide, kemampuan, dan kreativitas untuk semua orang

Namun, dia pernah memperingatkan bahwa itu tidak melanggar ide -ide hukum dan mampu menginspirasi dan memberikan pengetahuan kepada orang -orang.

“Pada suatu waktu, orang yang mengatakan kebebasan berekspresi mungkin milik semua musisi.” Musik Indonesia tidak hanya tetapi menghibur tetapi juga merupakan cara untuk menyajikan ide -ide yang menginspirasi budaya dan peradaban dan tetap di negara asal mereka –